Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Jejak Pendidikan di Ranah Minang : Di Antara Warisan dan Tantangan Baru

Di pagi yang sejuk di pelosok Agam, sekelompok siswa berjalan kaki menyusuri sawah dan jalan tanah menuju sekolah. Pemandangan itu bukan hal asing di Sumatera Barat, provinsi yang terkenal dengan semangat belajarnya. Di balik keteguhan mereka menempuh pendidikan, tersimpan cerita panjang tentang bagaimana pendidikan telah menjadi bagian dari identitas masyarakat Minangkabau. Tradisi Intelektual Minang yang Tak Lekang Waktu Sumatera Barat bukan sekadar tanah kelahiran rendang dan budaya matrilineal. Lebih dari itu, provinsi ini memiliki sejarah panjang dalam tradisi intelektual. Di masa lalu, surau-surau menjadi pusat pendidikan, tempat para pemuda belajar agama, sastra, dan filsafat Islam. “Minangkabau itu cinta ilmu, sejak dari kecil anak-anak sudah diajarkan untuk berani bicara, berani bertanya, dan berpikir,” kata Buya Rizal, seorang guru senior di Padang Panjang. Ia percaya bahwa semangat itu masih hidup hingga kini, meski dalam bentuk yang berbeda. Tokoh-tokoh nasional seperti Moh...

Batang Sawit Jadi Gula Merah, Inovasi Riset di Pasaman Barat

  Pasaman Barat,  – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Balitbang Provinsi Sumatera Barat tengah mengembangkan penelitian inovatif pemanfaatan air dari batang kelapa sawit replanting untuk diolah menjadi gula merah. Penelitian ini dilakukan sejak tahun 2023 di dua kejorongan di Kecamatan Sungai Aur, sebagai bagian dari program pemanfaatan limbah pertanian yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi. Inovasi ini muncul dari banyaknya batang sawit yang ditebang dalam proses replanting, yang sebelumnya dianggap limbah tak berguna. Menurut tim peneliti, satu batang kelapa sawit yang ditebang dapat menghasilkan air hingga 10 liter dalam sehari, yang kemudian diproses melalui teknik pemanasan tradisional menjadi gula merah. Dari setiap 10 liter air, bisa dihasilkan sekitar dua kilogram gula merah jika proses fermentasi dan pengolahan berjalan optimal. Meski demikian, proses ini masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah...

Pendidikan Indonesia 2025: Kurikulum Baru dan Teknologi Jadi Arah Perubahan

Jakarta –Pendidikan di Indonesia kini tengah memasuki babak baru transformasi di tahun 2025. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menetapkan sejumlah kebijakan penting yang menandai arah baru dalam pembangunan sumber daya manusia nasional, demi menyambut Indonesia Emas 2045. Fokus utama pembaruan pendidikan kali ini mencakup pelaksanaan Kurikulum Merdeka secara menyeluruh dan percepatan integrasi teknologi di sektor pendidikan. Penerapan Kurikulum Merdeka Secara Luas Setelah masa percobaan sejak 2022, mulai tahun ajaran 2025/2026 seluruh sekolah di Indonesia diwajibkan mengadopsi Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini dirancang untuk memberikan kebebasan belajar kepada siswa, membentuk pembelajaran yang lebih personal, serta memperkuat karakter dan nilai sosial. “Kita ingin generasi muda Indonesia tidak hanya cakap dalam akademik, tapi juga memiliki kepedulian sosial dan kemampuan kerja sama,” ujar Menteri Pendidikan Nadiem Makarim dalam konferen...

Mahasiswa Asal Malalak Lolos ITB, Warga Sambut dengan Bangga

  Malalak, Agam  Seorang siswa asal Nagari Malalak, Kabupaten Agam, berhasil menorehkan prestasi membanggakan setelah dinyatakan lolos masuk Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025. Mahasiswa bernama Rafli Andika, lulusan SMA Negeri 1 Malalak, diterima di Program Studi Teknik Geofisika, salah satu jurusan unggulan di kampus ternama tersebut. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa diterima di ITB. Ini adalah mimpi sejak lama, dan saya bertekad untuk membuktikan bahwa anak dari daerah juga mampu bersaing di tingkat nasional,” ungkap Rafli saat ditemui di rumahnya, Selasa (17/6). Menurut informasi dari pihak sekolah, Rafli merupakan siswa yang konsisten berprestasi sejak duduk di bangku kelas X. Ia dikenal aktif dalam berbagai kegiatan akademik maupun organisasi, dan memiliki semangat belajar yang tinggi meskipun berasal dari wilayah dengan akses teknologi yang terbatas. Kepala SMA Negeri 1 Malalak, Ibu Desmawati,...

Indonesia Rencanakan Batas Usia Minimum untuk Pengguna Media Sosial

  Pada Januari 2025, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengumumkan bahwa pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan regulasi untuk menetapkan usia minimum bagi pengguna media sosial. Langkah ini bertujuan untuk melindungi anak-anak dari risiko online, seperti konten tidak pantas dan eksploitasi digital. Presiden Prabowo Subianto mendukung penuh inisiatif ini.  Meskipun usia minimum yang akan ditetapkan belum diumumkan, kebijakan ini terinspirasi oleh keputusan Australia yang melarang anak di bawah 16 tahun mengakses media sosial, dengan sanksi bagi platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok jika tidak mematuhi aturan tersebut.  Sementara menunggu undang-undang resmi, pemerintah Indonesia berencana menerapkan pedoman perlindungan anak bagi perusahaan media sosial. Aturan ini akan menekankan perlindungan anak dari bahaya fisik, mental, dan moral tanpa sepenuhnya membatasi akses mereka ke media sosial.  Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Ind...

Langit Chile dan Laut Indonesia: Kolaborasi Riset Menuju Indonesia Emas 2045

  Satu berada jauh di belahan bumi selatan dengan langit yang menakjubkan, satu lagi di garis khatulistiwa dengan lautan yang kaya akan keanekaragaman hayati. Meski jaraknya ribuan kilometer dan berada di dua benua berbeda, Indonesia dan Chile kini bersiap menjalin kerja sama riset strategis yang menjanjikan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, tengah merancang kolaborasi yang akan membuka peluang besar di bidang astronomi, kelautan, energi terbarukan, teknologi pangan, hingga pemberdayaan perempuan dalam sains. Langkah ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yang menargetkan Indonesia sebagai negara maju dengan inovasi teknologi sebagai salah satu kunci utama. Chile dikenal memiliki gurun Atacama — salah satu tempat dengan langit terjernih di dunia, yang menjadi rumah bagi observatorium astronomi kelas dunia. Sementara itu, Indonesia adalah negara maritim terbesar di dunia dengan kekay...

Potret Pendidikan Indonesia Kini: Jurang Pemisah dan Secercah Asa Perubahan

Pendidikan di Indonesia saat ini masih berkutat dengan berbagai persoalan mendasar yang seolah tak berkesudahan, meski berbagai macam perubahan kurikulum, kebijakan, serta kucuran dana telah diupayakan. Menurut informasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Rapor Pendidikan Indonesia 2023, kemampuan literasi dan numerasi siswa secara umum masih di bawah standar minimum PISA (Programme for International Student Assessment) yang dirilis oleh OECD. Pada 2018, skor PISA Indonesia untuk kemampuan membaca hanya 371 poin, tertinggal jauh dari rata-rata OECD sebesar 487 poin – sebuah kesenjangan yang patut menjadi perhatian utama. Ironisnya, pemerataan kualitas pendidikan di berbagai daerah masih menjadi masalah klasik yang belum terpecahkan.  Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di sektor pendidikan di wilayah perkotaan jauh melampaui angka di pedesaan. Contohnya, di Kota Yogyakarta, r...

AI dan Coding masuk kurikulum, inovasi atau ancaman?

Rencana pemerintah memasukkan pelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI) ke dalam kurikulum nasional mulai tahun ajaran 2025/2026 patut diapresiasi. Langkah ini menunjukkan bahwa dunia pendidikan Indonesia mulai menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman. Namun, di balik semangat mengejar kemajuan teknologi, muncul kekhawatiran baru: jangan sampai kemudahan yang ditawarkan AI justru membuat generasi muda kita kehilangan semangat berpikir, membaca, dan belajar secara mendalam. Saat ini, penggunaan AI seperti ChatGPT, Gemini, atau Copilot di kalangan pelajar makin meluas. Berdasarkan laporan UNESCO (2023), penggunaan AI dalam pendidikan global meningkat lebih dari 35% pasca-pandemi. Di Indonesia, meskipun belum ada angka resmi, berbagai survei informal menunjukkan bahwa siswa dan mahasiswa mulai terbiasa menggunakan AI untuk menyelesaikan tugas — bahkan sering kali tanpa benar-benar memahami materi. Fenomena ini memunculkan tantangan serius: AI bisa jadi alat bantu belajar yang luar biasa...

Membangun fondasi literasi yang kuat untuk masa depan

Angka-angka berbicara, dan kali ini, mereka membunyikan alarm darurat literasi di Indonesia. Di tengah gemuruh era digital dan limpahan informasi, fakta miris menunjukkan bahwa minat membaca masyarakat kita, khususnya anak-anak, masih terpuruk di titik terendah. Kondisi ini, jika dibiarkan, berpotensi menjadi penghambat utama kemajuan bangsa di masa depan. Menurut data UNESCO, minat membaca di Indonesia hanya mencapai 0,001%. Angka ini berarti jika di analogikan, dari setiap seribu orang Indonesia, hanya satu yang memiliki minat baca. Sebuah riset dari Central Connecticut State University pada Maret 2016 bahkan menempatkan Indonesia di posisi ke-60 dari 61 negara dalam hal minat membaca, hanya selangkah di atas negara Botswana. Ini adalah ironi besar bagi negara dengan kekayaan budaya dan potensi yang melimpah ruah. Konsep literasi saat ini telah berkembang jauh melampaui sekadar kemampuan membaca dan menulis. Literasi modern mencakup kapasitas untuk memahami informasi, berpikir kritis...

Mengurai Simpul Nuklir Iran: Tantangan Riset, dan Teknologi di Tengah Bayang-bayang Proliferasi

Ketegangan yang membara antara Iran dan Israel, dengan program nuklir Iran sebagai episentrumnya, kembali mendominasi tajuk utama global. Saling serang rudal dan drone yang terjadi baru-baru ini bukan sekadar insiden militer; ini adalah manifestasi akut dari defisit kepercayaan, kompleksitas geopolitik, dan, yang terpenting, kegagalan kolektif dalam mengelola informasi, mempromosikan literasi kritis, serta memanfaatkan potensi riset dan edukasi untuk resolusi konflik. Peristiwa terkini menuntut kita untuk tidak hanya mencermati pergerakan militer, tetapi juga menggali lebih dalam bagaimana narasi, teknologi, dan keilmuan membentuk atau justru menghambat pemahaman kita tentang ancaman proliferasi. Persoalan program nuklir Iran bukan lagi sekadar bahasan diplomatik tertutup; ia telah menjadi arena pertarungan narasi yang masif. Dari sudut pandang Israel, kemampuan pengayaan uranium Iran, bahkan yang diklaim untuk tujuan damai, adalah ancaman eksistensial, mengingat retorika anti-Israel d...
  Fenomena Fantasi Sedarah di Facebook: Krisis Moral dan Tanggung Jawab Digital Fenomena yang disebut “fantasi sedarah” belakangan ini menjadi perbincangan hangat di Facebook. Diskusi yang seharusnya mendapatkan perhatian serius malah menjadi viral, sering kali dibahas dengan nada bercanda, bahkan oleh sebagian pengguna dianggap sebagai “tren imajinatif”. Ironisnya, di tengah masyarakat yang mengedepankan nilai-nilai agama dan budaya timur, isu ini justru mendapat tempat yang cukup besar di media sosial tanpa adanya penyaringan yang berarti. “Fantasi sedarah” mengacu pada keinginan seksual terhadap anggota keluarga dekat, seperti ayah, ibu, saudara, dan kerabat lainnya. Walaupun tidak semua wujud fantasinya bersifat riil, peredarannya dalam bentuk tulisan, cerita fiksi, atau postingan di media sosial berpotensi membentuk pandangan publik yang menerima perilaku menyimpang. Ini berbahaya karena dapat menganggap normal narasi yang sangat bertentangan dengan etika agama, hukum, dan sos...
Semen Padang Bertahan di Liga 1: Harapan Sumatera yang Tak Padam Ketika peluit panjang dibunyikan kemarin sore, Stadion Haji Agus Salim bergemuruh oleh suporter yang senantiasa menyaksikan dan mendukung Semen Padang FC yang akhirnya memastikan tempatnya di Liga 1 musim depan. Bukan hanya soal kemenangan dalam pertandingan, tapi tentang semangat bertahan, perjuangan panjang, dan harapan yang terus menyala bagi satu-satunya wakil Pulau Sumatera di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Kemenangan ini bukan hanya milik tim atau manajemen, tapi milik seluruh masyarakat Ranah Minang dan Sumatera. Di tengah dominasi klub-klub dari Jawa, Semen Padang membuktikan bahwa semangat juang, kekompakan, dan loyalitas suporter bisa menjadi senjata utama untuk melawan tekanan degradasi. Musim ini jelas bukan musim yang mudah. Pasang surut performa membuat Semen Padang berkali-kali berada di zona merah. Namun, tim ini tidak menyerah. Pelatih, pemain, hingga pendukung—The Kmers—berdiri bersama menjaga asa...
IndonesiaGelapAwet: Sindiran Warganet Saat Listrik Padam Berkepanjangan   Tagar #IndonesiaGelapAwet belakangan ini ramai di media sosial, mencuat sebagai respons warganet terhadap pemadaman listrik bergilir yang melanda sebagian wilayah Indonesia, khususnya di Sumatera dan Jawa. Unggahan bernada satire, protes, hingga meme lucu mewarnai linimasa X (sebelumnya Twitter), mengungkap keresahan publik yang sudah muak dengan mati lampu berkepanjangan. Dalam beberapa hari, tagar ini menjadi trending topic nasional. Warganet menyindir kondisi yang dianggap tak kunjung membaik, dengan gaya khas netizen Indonesia: antara kesal, kreatif, dan jenaka. “Hidup sehat dimulai dari #IndonesiaGelapAwet: tidur lebih cepat, lebih banyak ngobrol sama tetangga, dan hemat listrik—karena gak ada listrik.” — tulis akun X @lampunyaoff PT PLN (Persero) menyampaikan bahwa gangguan listrik yang terjadi sejak Senin (20/5/2025) disebabkan oleh gangguan sistem transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)...
Indonesia Rencanakan Batas Usia Minimum untuk Pengguna Media Sosial PadaJanuari 2025, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengumumkan bahwa pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan regulasi untuk menetapkan usia minimum bagi pengguna media sosial. Langkah ini bertujuan untuk melindungi anak-anak dari risiko online, seperti konten tidak pantas dan eksploitasi digital. Presiden Prabowo Subianto mendukung penuh inisiatif ini.  Meskipun usia minimum yang akan ditetapkan belum diumumkan, kebijakan ini terinspirasi oleh keputusan Australia yang melarang anak di bawah 16 tahun mengakses media sosial, dengan sanksi bagi platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok jika tidak mematuhi aturan tersebut.  Sementara menunggu undang-undang resmi, pemerintah Indonesia berencana menerapkan pedoman perlindungan anak bagi perusahaan media sosial. Aturan ini akan menekankan perlindungan anak dari bahaya fisik, mental, dan moral tanpa sepenuhnya membatasi akses mereka ke media sosi...
Demo Besar Ojol 20 Mei 2025: 25 Ribu Driver Matikan Aplikasi, Ini Tuntutannya Pada Selasa, 20 Mei 2025, sekitar 25.000 pengemudi ojek online (ojol) di seluruh Indonesia melakukan aksi mogok massal dengan mematikan aplikasi selama beberapa jam. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan tarif baru yang dianggap merugikan pengemudi. Aksi ini dipicu oleh kebijakan platform ojol yang menetapkan tarif baru yang lebih rendah, sementara biaya operasional seperti bahan bakar dan perawatan kendaraan terus meningkat. Para pengemudi merasa bahwa pendapatan mereka semakin menurun, sementara tuntutan kerja semakin berat. Dalam aksi tersebut, pengemudi menyampaikan beberapa tuntutan utama, antara lain: 1. Peninjauan kembali kebijakan tarif yang lebih adil dan transparan. 2. Peningkatan fasilitas dan dukungan dari platform ojol. 3. Penyediaan asuransi kesehatan dan kecelakaan yang memadai. 4. Dialog terbuka antara pengemudi dan manajemen platform untuk mencari solusi bersama. Respons Pemerin...
 Urgensi, Tantangan, dan Strategi Penguatan Literasi Media di Era Digital   Literasi media menjadi kompetensi esensial di era digital yang ditandai dengan arus informasi yang deras dan cepat. Kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan konten media secara kritis merupakan syarat utama untuk menjadi warga digital yang bijak dan bertanggung jawab. Artikel ini membahas urgensi literasi media dalam kehidupan masyarakat modern, tantangan yang dihadapi dalam penerapannya, serta strategi yang dapat dilakukan untuk memperkuat kapasitas literasi media, terutama di kalangan generasi muda. Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara manusia mengakses dan memproduksi informasi. Internet, media sosial, dan berbagai platform digital memungkinkan pertukaran informasi berlangsung secara instan tanpa batasan geografis. Di tengah kemudahan tersebut, muncul tantangan serius berupa misinformasi, disinformasi, hoaks...
                                                       Litera Suara Komunitas Peneliti Muda  Litera" berasal dari kata "Literasi" dan " Literatur ". Nama ini menekankan pentingnya literasi ilmiah dan kemampuan membaca, menulis, serta berpikir kritis yang merupakan dasar dari kegiatan penelitian. Selain itu, kata “ literatur ” juga sering digunakan dalam dunia riset sebagai rujukan utama untuk studi pustaka atau referensi. Simpel, mudah diingat, dan bernuansa akademik:  "LITERA" terdengar profesional tapi tetap ringan dan familiar di telinga mahasiswa atau pemuda, sehingga cocok digunakan sebagai nama media komunitas yang bergerak di bidang ilmiah.  Media komunitas LITERA menyasar segmen audiens yang spesifik namun strategis, yaitu mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam komunitas akademik dan memiliki minat terhadap kegiatan penelit...